Monday, January 13, 2020

Produk Unggulan Desa | Selai Siwalan

Pohon lontar banyak tumbuh di daerah Desa Maneron yang buahnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam membuat makanan. Nama buahnya adalah Siwalan. Selain buahnya yang dapat dimanfaatkan, air dari pohon lontar bisa dijadikan gula oleh masyarakat sekitar. Namun, kali ini kami tim pengabdian masyarakat mencoba untuk membuat produk unggulan desa yaitu Selai Siwalan.

Produk Unggulan | Selai Siwalan

Sebelumnya siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
Alat :
  1. Blender
  2. Kompor
  3. Wajan
  4. Sendok
  5. Piring
  6. Pisau
Bahan : 
  1. Buah Siwalan
  2. Air secukupnya
  3. Gula pasir
  4. dan pewarna
Setelah alat dan bahan sudah siap, maka langkah selanjutnya adalah cara pembuatannya. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan selai Siwalan :

  1. Kupas buah Siwalan dan cuci bersih.
  2. Potong buah Siwalan tipis-tipis.
  3. Masukkan buah Siwalan ke dalam blender dan blender hingga halus.
  4. Panaskan wajan dan masukkan Siwalan yang sudah diblender jika sudah panas.
  5. Tambahkan gula pasir dan aduk hingga merata.
  6. Masak sekitar 5 menit dan tambahkan pewarna secukupnya.
  7. Angkat dan selai Siwalan siap disajikan.

Memasukan buah Siwalan ke blender

Memblender buah Siwalan
Panaskan wajan dan masukkan Siwalan yang sudah diblender
Tambahkan gula pasir dan aduk hingga rata

Masak sekitar 5 menit dan tambahkan pewarna
Angkat dan selai Siwalan siap disajikan






Wednesday, January 1, 2020

Abdimas, Adakan Sosialisasi Pemanfaatan Siwalan Menjadi Produk Unggulan Desa Maneron


Dokumentasi. Sosialisasi ke masyarakat pengolahan buah Siwalan menjadi selai.

Bangkalan, minggu (29/12/2019). Pengabdian Masyarakat di Desa Maneron, Kecamatan Sepuluh, Kabupaten Bangkalan memberi bekal cara pengelolaan buah Siwalan menjadi produk unggulan desa. Buah Siwalan berasal dari pohon lontar yang mempunyai beberapa manfaat. Pohon lontar banyak tumbuh di daerah desa Maneron. Selain buahnya yang dapat dimanfaatkan, air dari pohon lontar juga bisa dijadikan gula dan masyarakat daerah sekitar sering mengolahnya menjadi minuman legen.

Beberapa manfaat dari buah Siwalan antara lain, dapat mencegah dehidrasi, baik untuk kesehatan pencernaan, dan menjaga kesehatan kulit. Tim pengabdian masyarakat mengadakan sosialisasi dengan memenfaatkan buah Siwalan menjadikan selai manis.



Mereka memperkenalkan produk selai yang terbuat dari buah siwalan. Acara sosialisasi diadakan di Balai desa Maneron.

Para ibu-ibu turut hadir dalam praktik pembuatan selai Siwalan yang memanfaatkan buah lontar atau orang Madura biasa sebut"Ta'al".

"Acara sosialisasi ini sangat baik dilaksanakan, dengan tujuan agar masyarakat sekitar dapat mengolah buah Siwalan menjadi produk yg bisa dijual selain produk legen. Untuk rasa selainya enak dan lembut" ujar ibu nur.

"Sosialisasi berjalan dengan lancar dan semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat desa Maneron" jelasnya Bahrowi selaku koordinator Desa.

Thursday, December 26, 2019

Menengok Proses Pembuatan Legen di Desa Maneron

Bangkalan, (21/12/2019). Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UTM diberikan kesempatan untuk melihat bagaimana proses produksi legen yang ada di Desa Maneron, Kecamatan Sepuluh.

Masyarakat sekitar desa maneron rata-rata mayoritas bekerja sebagai petani. Salah satunya adalah petani yang kesehariannya mencari air nira yang disadap dari pohon nira. Pohon nira menghasilkan air yang berlimpah tetapi musim panen sekitar sampai 1-2 bulan sekali. Petani yang ingin mengambil air harus menaiki pohon hingga di atas pohon untuk kemudian dipasang bambu yang ditancapkan ke dahan atas yang kemudian akan menetes airnya.

Dokumentasi. Petani sedang memanjat mengambil air nira

"Setelah mengambil air nira dari Pohonnya maka proses selanjutnya adalah proses perebusan selama 2-3 jam dan tinggal menunggu dingin untuk menjadi minuman legen." Ujar bapak petani legen.





Biasanya setelah menjadi legen, masyarakat akan menjual legen dengan kemasan botol 500ml yang dijual dengan harga sekitar 20 ribu rupiah. Harganya sangat terjangkau bukan?, Kalian bisa menemui penjual minuman legen dipinggir jalan raya desa Maneron.


Friday, December 20, 2019

Pengabdian Masyarakat | Latih Ibu PKK Membuat Tas dengan Memanfaatkan Bekas Bungkus Sabun


Dokumentasi
Pengabdian Masyarakat | bersama Ibu-Ibu PKK 

Bangkalan. Jumat (20/12/2019) Pengadian Masyarakat di Desa Maneron, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan bersama dengan Ibu-ibu PKK melakukan praktik pembuatan tas dari bahan bekas sabun. Kegiatan sosialisasi dilakukan bersamaan dengan pertemuan mingguan ibu-ibu PKK. Setiap hari jumat kegiatan ini dilaksanakan dan menjadi rutinitas. Acara diawali sambutan dan dilanjutkan langsung dengan praktik membuat tas yang dipandu oleh tim dari mahasiswa.


Dalam membuat tas perlu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan selama proses pembuatan.

Alat dan Bahan
Untuk memulai membuat tas dari bekas bungkus sabun kamu memerlukan alat dan bahan pendukung lainnya. Berikut ini adalah alat dan bahan yg diperlukan.

  1. Kardus Bungkus sabun. Bahan utama dalam membuat tas tentu saja memerlukan bungkus sabun bekas. 
  2. Gunting. Dalam membuat tas dari bungkus sabun tentu kalian memerlukan gunting untuk memotong.
  3. Korek
  4. Lem tembak. Bahan ini juga diperlukan untuk merekatkan tas yg akan dibuat.
  5. Lilin
  6. Kain flanel
Cara membuat tas dari kardus bungkus bekas sabun
Setalah kamu sudah menyiapkan alat dan bahan, maka selanjutnya adalah proses pembuatan tas

Cara membuat tas dari bungkus bekas sabun cukup mudah dilakukan. Namun, membutuhkan ketekunan dan ketelatenan. Berikut langkah-langkah dalam membuat tas dari bungkus bekas sabun.
  1. Membuka kardus bungkus bekas sabun sehingga berbentuk memanjang.
  2. Memotong pingggiran kardus sabun dengan gunting.
  3. Membentuk oval pada salah satu sisi yang lebih kecil dari kardus.
  4. Menempelkan kardus yang sudah dibentuk ke kain flanel.
  5. Melipat dan merekatkan kain flanel pada kardus.
  6. Menempelkan kardus yang dilapisi kain flanel dengan warna lain.
  7. Melipat kardus sehingga terbentuk menyerupai segitiga.
  8. Membuat tutup sisi kanan dan kiri pada kardus disesuaikan panjang dan lebarnya.
  9. Menempelkan penutup yang sudah dibuat.
  10. Menempelkan perekat pada sisi atas kardus agar dompet yang dibuat dapat dibuka. Dan ditutup dengan mudah.
  11. Memberi hiasan pada dompet yang sudah jadi sesuai dengan keinginan.
Kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura disambut oleh ibu-ibu PKK Desa Maneron dengan sangat antusias dan bersemangat. Dengan adanya pelatihan keterampilan diharapakan dapat memberikan kreativitas warga masyarakat untuk mengembangkan menjadi usaha. 




Cara membuat tas dari kardus bekas sabun termasuk ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan dapat mengurangi sampah di lingkungan sekitar. Hasil dari kerajinan ini bisa juga digunakan ataupun dikembangkan untuk menjadikan usaha.

Wednesday, December 18, 2019

Pengabdian Masyarakat | Laksanakan Aksi Peduli Lingkungan, Ini Tujuannya

Dokumentasi 


Desa Maneron-Bangkalan.  Pengadian masyarakat  laksanakan kegiatan peduli lingkungan di sekitar air terjun Maneron.




Kegiatan ini dilakukan untuk mengajak masyarakat Desa Maneron, Kecamatan Sepuluh, Kabupaten Bangkalan agar lebih peduli terhadap lingkungan, Rabu (18/12/2019)

Kordinator Desa Bahrowi menjelaskan "bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan sekitar. Selain itu, banyak masyarakat yg masih acuh tak acuh terhadap lingkungan seperti membuang sampah di sekitar air terjun Maneron". 

Kepala Desa Maneron, Muhammad Harsono mengapresiasi keberadaan Mahasiswa yang turut menjaga lingkungan.


Thursday, July 25, 2019

“KAMI BUTUH GURU !”


“Kami Butuh Guru !”, kalimat itulah yang dirasakan oleh murid-murid yang sedang mengemban ilmu di Sekolah Dasar Maneron 2 yang terletak di Dusun Binoloh Desa Maneron Kec.Sepuluh Kab.Bangkalan.
          Sekilas sekolah ini terlihat seperti bangunan sekolah pada umumnya tetapi setelah kita masuk ke kelasnya langsung , kita cukup terkejut saat melihat jumlah siswa yang sedikit. Jumlah seluruh siswa-siswi yang ada di sekolah ini dapat dihitung dengan jari yaitu hanya berjumlah 12 orang dari kelas 1 hingga kelas 6 SD. Dimana kelas hanya terdiri dari 3 ruangan saja. Tidak ada ruang guru, tidak ada ruang TU, tidak ada ruang UKS, dan lain-lain. 
          Hal ini terjadi dikarenakan kepercayaan orang tua dari anak-anak sekitar sekolah tersebut tidak ada lagi dan jumlah guru yang mengajar di sekolah ini hanya ada 1 orang saja. Dahulu sebelum tahun 2014 sekolah ini menjadi sekolah yang paling banyak muridnya dan jumlah guru yang mengajar juga banyak, tetapi dikarenakan kepala sekolah yang dulu dan guru-guru yang jarang masuk membuat orang tua kehilangan kepercayaannya untuk menyolahkan  anaknya disini. Ibu Umu selaku satu-satunya guru yang berhati mulia yang masih mengajar di SD Maneron 2 ini. Beliau harus mengajar seluruh kelas sekaligus dan di 3 ruangan yang bersebelahan.
          Sekolah ini terancam akan ditutup dan diberhentikan karena jumlah guru dan muridnya tidak sesuai standart. Namun, Pak Joko selaku kepala sekolah menolak dan meminta jangka waktu selama 3 tahun untuk memajukan sekolahnya. Jadi tidakkah hati Anda para guru-guru atau siapapun terketuk untuk mengabdikan diri pada negara dengan menjadi guru di SD ini ? 
          Bagi siapapun yang berhati mulia ingin mengabdikan diri dengan menjadi guru di desa ini dan ingin bertanya seputar sekolah ini silakan DM Instagram kami KKN15_utm. Ini semua bukan tentang kami ingin mencari popularitas ini juga bukan termasuk dari Progam Kerja kami tapi in itentang bagaimana kami berusaha memajukan dunia pendidikan dengan hal yang paling sederhana yaitu dengan 1 kata PEDULI.

Tuesday, July 23, 2019

Pembuatan Rest Area SekaligusTaman oleh KKN 15

 KKN 15 dan warga Desa Maneron melakukan perbaikan untuk pengendara yang ingin beristirahat sejenak. Sebelum dijadikan Rest Area, tempat itu sebelumnya adalah Poskamling yang telah lama usang dan tidak pernah ditempati tetapi masih sering dijadikan tempat beristirahat oleh para pengendara. Jadi, warga setempat dan mahasiswa KKN 15 berinisiatif merubah menjadi Rest Area yang bersih, rindang, indah, dan sangat nyaman untuk dijadikan sebagai  tempat istirahat para pengendara. Mengingat lokasi jalan raya memang adalah jalan utama atau jalur pantura dari Bangkalan menuju Sampang, Pamekasan, dan Sumenep jadi tak heran bila sangat ramai dan banyak kendaraan yang berlalu lalang mulai dari kendaraan roda dua hingga roda enam. Maka dari itu didirikanlah Rest Area beserta Taman agar pengendara dapat beristirahat dengan nyaman yang memang suasana Rest Area tersebut sejuk dan asri.

Lampiran foto pembuatan Rest Area saat masih 50%






Produk Unggulan Desa | Selai Siwalan

Pohon lontar banyak tumbuh di daerah Desa Maneron yang buahnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam membuat makanan. Nama buahnya ada...